blog resmi Masjid Agung Riadhusshalihin Barabai Kalsel ......................created by Saifur Rakhman

Jumat, 11 Januari 2013

PAHLAWAN
 Oleh : KH. Muhammad Nawawi Hasan



Kaum Muslimin RHK ! Ditengah gemerlap pernik-pernik kehidupan yang menggoda. Yang membuat kita asyik bercumbu dengan bunga-bunga dunia. Bercinta dengan segala fatamorgana yang mempesona namun memperdaya. Sehingga, jiwa jadi terlena dengan fenomena dan membuat kita lupa akan martabat, harga diri kita sebagai Khalifah Allah dimana kita berada. Harga diri berkonotasi pada tinggi dan rendahnya martabat, muruah seseorang dimata manusia, lebih-lebih di mata Allah I. Kalau level martabatnya tinggi, maka orang lain akan memberi hormat, menaruh respek, memuliakan dan mengaguminya. Sebaliknya, bila muruahnya rendah maka orang lain akan meremehkan, tidak memperdulikan bahkan melecehkannya. Kaum Muslimin RHK ! Orang yang beriman sesungguhnya telah Allah beli dengan harga yang tiada bandingnya. “ Sesungguhnya Allah membeli dari orang yang beriman; diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka “ Dan Rasulullah e juga bersabda : “Ketahuilah, sesungguhnya komoditas Allah itu mahal. Ketahuilah, sesungguhnya barang dagangan Allah itu surga” Dari ayat dan hadist di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa ; - Barang siapa yang paradigma hidupnya tidak berorientasi untuk menggapai surga, maka hakikatnya dia telah menjual dirinya dengan harga yang murah. - Barang siapa yang mengamalkan ilmunya untuk meraih laba dunia semata, maka sesungguhnya dia telah melego ego dirinya dengan harga yang murah. - Barang siapa yang memanipulasi jabatan demi meraup keuntungan materi, untuk kepentingan pribadi, maka sebenarnya dia telah mengobral muruah dirinya dengan harga yang murah. Bukankah sayidina Ali t menyatakan ; “ Harga setiap orang dinilai menurut kebajikan yang dia lakukan”. Karena itu, kuatkan keimanan, buatkan kebijakan, lakukan kebajikan. Jadilah orang yang terpandang di mata insan dan di mata Tuhan. Kaum Muslimin RHK ! Bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghargai jasa pahlawannya. Jadi, mengapa kita tidak bercermin pada para pahalawan yang mendahului kita. Mereka telah rela berkorban harta, raga bahkan nyawa demi bangsa dan agama, hanya untuk mendapatkan pahala atau surga. Sebab mereka mengerti, bahwa bukan apa yang dapat bangsa berikan pada mereka. Tapi, apa yang dapat mereka berikan pada bangsa dan tanah air tercinta. Mereka adalah anak-anak sejati Ibu Pertiwi yang punya prestasi dan prestise, karena mereka menyadari bahwa ; “Barang siapa yang tidak menunaikan kewajibannya pada bangsa dan agamanya, karena takut susah dan takut mati, maka dia tidak layak untuk hidup. Bahwa mati memang pasti datang menjemput, tapi jiwa yang mulia tidak akan mati selamanya”. Dan Allah berfirman ; “Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur dijalan Allah itu mati, bahkan mereka hidup, tetapi kamu tidak bisa merasakannya”. Lantas, memang pantas dan selayaknya bila kita berkata; ‘Bagi mereka yang gugur, jasadmu boleh hancur, tapi jiwamu tetap hidup’.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

blog resmi Masjid Agung Riadhusshalihin Barabai Kalsel ......................created by Saifur Rakhman