Masjid Terbesar di HST

Menghisab diri di Tahun Baru
 Oleh : H. Ahmad Syatibi, S.Ag.


Ma’asyiral Muslimin Sidang Jum’at Rahimakumullah! Dalam kesempatan yang baik ini kita panjatkan puji syukur kepada Allah atas limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga kita masih diberi kesempatan untuk berhadir di Masjid yang mulia ini, disuasana yang aman dan tenteram tanpa gangguan disuasana tahun baru. Dalam kesempatan ini pula kami mengajak hadirin sekalian untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah  . Taqwa yang dapat membina diri kita untuk selalu patuh dan taat untuk mengerjakan perintah Allah dan Rasul-Nya dan menjauhi segala larangan-larangannya, juga taqwa yang dapat membuahkan kesadaran untuk memelihara persatuan & persaudaraan serta menjauhi persengketaan & permusuhan. Hadirin Sidang Jum’at Rahimakumullah! Tidak terasa kini kita telah berada di hari ke 2 Bulan Muharram 1434 H yang berarti sudah 2 hari kita berada di tahun 1434 H. Ternyata memang benar kata pepatah Arab: الوقت كالصّيف “Waktu itu berlalu laksana pedang” Berlalu cepat kadang tanpa terasa. Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah! Bagi seorang mukmin perubahan dan pergeseran waktu jangan hanya menjadi sebuah rutinitas biasa, akan tetapi harus menjadi I’tibar dan pelajaran. Apakah waktu yang diberikan oleh Allah ia gunakan dengan sebaik-baiknya ataukan hanya berlalu tanpa makna. Kalau waktu yang telah kita lalui kita isi dengan amal shaleh maka kita banyak-banyak bersyukur atas taufiq dan hidayah-Nya, dan selalu mohon bimbingan-Nya. Akan tetapi jika tahun yang lalu kita terlanjur berbuat salah dan khilaf maka bersegera mohon ampunan dari Allah. Kita hendaknya menyadari bahwa apapun yang kita lakukan akan kita pertanggungjawabkan disisi Allah  dan akan dibalaskan oleh Allah. Sebagaimana firman Allah: Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula. (QS. Al Zalzalah : 7-8) Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah! Perubahan waktu juga hendaknya menjadi alat ukur dan peringatan kepada kita bahwa usia kita bertambah tua dan jatah umur kita semakin berkurang dan semakin mendekat kepada kematian dan liang kubur. Suka atau tidak suka, mau atau tidak mau maka ketentuan itu pasti terjadi. Allah  memperingatkan: .... إِذَا جَاء أَجَلُهُمْ فَلاَ يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلاَ يَسْتَقْدِمُونَ ......﴿٤٩﴾ Artinya : Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan (nya). (QS. Yunus : 49) Yang terpenting dari semuanya adalah dalam menekuni aktivitas kita sehari-hari maka sangat diperlukan perbekalan baik urusan duniawi maupun ukhrawi dan agama Islam memberikan tuntunan sebaik-baik perbekalan ialah taqwa. .......... وَتَزَوَّدُواْ فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى ............ ﴿١٩٧﴾ “Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa” (QS. Al-Baqarah : 197) Dengan berbekal taqwa niscaya manusia akan mencapai keselamatan dalam kehidupan dunia dan akan mendapatkan kebahagiaan didalam akhirat. Akhirnya …kita berdo’a semoga taufiq dan hidayah Allah selalu tercurah kepada kita dalam menjalani hari-hari mendatang, segala amal ibadah yang telah kita lakukan diterima oleh Allah, segala dosa dan kekhilafan kita diampuni, dijadikan-Nya kita sebagai hamba yang bersyukur dan ridha, dijauhkan dari sifat kufur dan aniaya. Amiin!!!